Bicara tentang aktor laga Indonesia nama Cecep Arif Rahman pasti termasuk yang pertama disebut.
Pria yang biasa dipanggil Kang Cecep adalah seorang aktor laga yang awalnya merupakan guru silat.
Di dunia persilatan, Cecep belajar silat sejak 1986 di perguruan Panglipur di Garut, Jawa Barat.
Pada 1991, Cecep menjadi pengajar silat. Dari situ Cecep mulai mengikuti berbagai kejuaraan dan festival silat di dalam dan luar negeri.
Titik awal karier Cecep sebagai aktor laga dimulai saat Iko Uwais mengajaknya bermain dalam film The Raid 2: Berandal.
Dalam film itu Cecep berperan sebagai The Assassin yang jago memainkan senjata kerambit.
Pertarungan antara The Assassin dengan Rama, karakter yang diperankan oleh Iko, itu menjadi adegan ikonik dan paling diingat dari film karya sutradara Gareth Evans.
Kemampuan beladiri Cecep rupanya memikat hati sutradara film Hollywood.
Bersama Iko Uwais dan Yayan Ruhian, Cecep ambil bagian dalam film Star Wars: The Force Awakens (2015). Peran Cecep sebagai anggota Kanjiklub Gang.
Pada 2019, Cecep kembali terlibat dalam film produksi Hollywood. Cecep bermain film John Wick: Chapter 3 - Parabellum yang dibintangi oleh aktor Keanu Reeves dan Halle Berry.
Dalam film karya sutradara Chad Stahelski ini, Cecep menjadi anggota kelompok pembunuh bayaran.
Kerambit menjadi senjata andalan Cecep dalam film ini. Sama halnya ketika Cecep bermain film The Raid 2: Berandal.
Ada pengalaman menarik bagi Cecep saat bermain di John Wick 3. Ia dibanting sang pemeran utama, Keanu Reeves, dalam adegan perkelahian.
Menyadari risiko adegan itu, Cecep pun mencari alat untuk melindunginya dari cedera meskipun mereka berlatih adegan itu sebelum syuting dilakukan.
“Kami memang latihan. Selesai latihan itu saya sama Kang Yayan Ruhian hunting. Huntingnya bukan makanan atau lainnya, tetapi alat safety (alat pelindung badan). Misalnya kayak akan dibanting punggung, terus kami cari safety punggung,” tutur Cecep dalam sebuah kesempatan.
Aktor laga berusia 47 tahun itu mengakui adegan yang dia lakoni kala itu tergolong berbahaya.
“Dibantingnya ke kaca, enggak ada alas itu. Kacanya benar-benar yang tebal, sekitar 5 cm dikali tiga.
Jadi aslinya kalau dibanting ke kaca itu enggak akan pecah itu kaca karena keras,” kenang Cecep.
Ia berhasil melakukan syuting adegan banting membanting dengan Keanu Reeves itu dengan mulus.
“Jadi waktu dibanting ya sakit sedikit mah ada, tetapi senangnya karena apa, sudah aman,” katanya.
Saat ini Cecep terlibat dalam produksi film Gundala yang disutradarai Joko Anwar.
Film Gundala juga mempertemukan Cecep dengan putranya, Faris Fadjar. Ia bangga karenanya.
“Bukan (soal) bermain filmnya. Tetapi dia mendalami silat dan memainkan silat di dalam film, itu yang menjadi kebanggaan buat saya,” kata Cecep kepada Kompas.com di Bandung, Jawa Barat, pada 13 Juli lalu.
Cecep mengaku tidak pernah menyuruh atau memaksa anaknya mengikuti jejaknya baik di dunia silat atau pun perfilman.
“Namun lingkungan kami, gemblengan rekan-rekan saya berlatih di tempat saya, membuat anak-anak saya senang pencak silat,” kata Cecep.
“Alhamdulillah anak saya bisa main (silat) di film,” ujar Cecep.
Kiprah Cecep tidak hanya sebagai aktor. Dalam beberapa produksi film laga dalam negeri, Cecep juga didapuk menjadi penata laga.
Selain memerankan karakter Asarot dalam film 3: Alif Lam Mim, Cecep juga menjadi penata laga film tersebut.
Begitu juga dalam film action Foxtrot Six dan yang terbaru adalah Gundala karya sutradara Joko Anwar.
0 Comments