Tak bisa dipungkiri banyak sekali orang yang terjerat utang kartu kredit karena tidak bisa memanfaatkannya dengan bijak.
Ya gimana gak punya tumpukan utang kalau sebentar-sebentar gesek untuk membeli barang yang tak berguna. Bahkan kerapkali digunakan untuk membayar makan di restoran yang sebenarnya bisa menggunakan uang tunai.
Ujung-ujungnya kaget melihat tagihan yang meledak dan bahkan jumlahnya lebih besar dari pemasukan kamu. Makanya, gak sedikit orang yang menganggap kalau kartu kredit itu kartu setan yang bisa menjerumuskan mereka ke lubang utang yang menyengsarakan.
Padahal jika digunakan dengan baik, justru bisa beralih fungsi menjadi kartu sakti yang sangat menguntungkan lho.
Nah, ngomong-ngomong ternyata ada beberapa kasus di mana orang justru harus membayar tagihan padahal gak digunakan. Lho, kok bisa?
Iya, karena mereka kena skimming yang kini banyak mengintai di era teknologi yang sudah semakin canggih. Apa sih skimming itu?
Skimming adalah modus kejahatan dengan meletakkan alat perekam data pada mesin ATM atau EDC yang dapat menyalin seluruh data kartu kamu, baik kartu kredit maupun kartu debit untuk menarik dana di rekening.
Jadi, si pelaku kejahatan bisa menggandakan data yang terdapat pada pita magnetik yang kemudian memindahkan seluruh informasi ke kartu ATM yang kosong. Dengan begitu, pelaku dapat dengan leluasa menguras saldo rekening kamu.
Praktik kejahatan tersebut kini terus marak terjadi. Karena itu, kamu perlu waspada agar tak menjadi korban. Salah satunya adalah dengan menghindari melakukan transaksi menggunakan kartu kredit atau debit di beberapa tempat ini yang memang rawan skimming.
01 Tempat Makan
Seiring dengan perkembangan yang kian canggih, semakin bermunculan pula tren baru di tengah-tengah milenial. Salah satunya adalah cashless alias tidak memiliki uang tunai. Jadi setiap melakukan transaksi menggunakan kartu, baik kredit dan debit.
Maraknya tren cashless yang kini banyak dilakukan milenial membuat para pelaku kejahatan memanfaatkan momen tersebut untuk menguras uang kamu lewat praktik skimming. Salah satunya adalah di tempat makan.
Karena itu, saat kamu ingin melakukan transaksi menggunakan kartu kredit atau debit di tempat makan, restoran maupun bar, sebaiknya perhatikan kondisi sekelilingnya. Apakah ada pengawasan dari CCTV atau tidak. Jika minim pengawasan, sebaiknya jangan nekat menggesek kartu kamu kalau tidak ingin kena skimming.
02 Tempat dengan pelayanan Self Service
Meski belum banyak ada di Indonesia, tapi beberapa tempat kini sudah menerapkan sistem pelayanan mandiri alias self service.
Sayangnya, tempat dengan pelayanan mandiri justru menjadi incaran empuk para penjahat untuk melakukan skimming. Selain tak ada pengawasan dari petugas, perawatan mesin transaksi juga kerapkali terabaikan.
Oleh sebab itu, sangat disarankan agar kamu memeriksa dengan seksama kelayakan dari mesin pembayaran itu agar tak menjadi korban praktik skimming yang sangat merugikan kamu.
03 Belanja Online
Hanya dengan bermodalkan internet dan smartphone atau laptop, kini kamu bisa berselancar di online dengan membeli apapun. Namun, hati-hati karena belanja online berisiko terkena skimming lho.
Ponsel atau laptop yang terkoneksi dengan internet dapat memudahkan pelaku meretas atau mengambil data-data pribadi kamu yang ada pada kartu. Penggunaan wifi public juga bisa menjadi sasaran pembobolan alias hack. Apalagi jika kamu menggunakan internet atau mobile banking.
Itulah mengapa, sebelum melakukan transaksi belanja online, pastikan situs yang kamu kunjungi aman dan menggunakan jaringan internet pribadi.
04 SPBU
SPBU atau pom bensin merupakan salah satu tempat yang paling sering menjadi incaran para penjahat skimming. Biasanya, pelaku akan memasang alat khusus pembaca kartu pada EDC yang dapat leluasa mencuri data pemilik kartu.
Untuk menghindari masalah tersebut, sebaiknya hindari melakukan transaksi menggunakan kartu kredit maupun debit saat isi bensin ya. Siapkan uang tunai setiap akan bertransaksi di SPBU.
Itu dia empat tempat yang sebaiknya kamu hindari agar terhindar dari skimming yang kini memang tengah marak terjadi di Indonesia.
0 Comments