Pria asal Inggris memancing ikan mas seberat 105 kilogram di Thailand, memecahkan rekor ikan mas terberat di dunia.
Mengutip
laporan Fox News, 8 Juli 2019, John Harvey, 42 tahun, memancing di
danau pada Juni kemarin dan menangkap ikam mas siam raksasa.
"Waktu
itu adalah hari yang cukup sepi untuk memancing. Kemudian, sekitar
pukul 4.30 sore, batang pancing ditarik sehingga saya berlari ke batang
itu, dan langsung yakin itu adalah ikan yang sangat besar," kata Harvey.
"Saya sudah memancing beberapa saat sekarang dan Anda bisa tahu apakah
itu besar atau tidak dari umpan."
"Ikan itu sangat lambat, keras, dan berat. Saya harus berjibaku selama satu jam 20 menit," lanjut Harvey.
Menurut media, ikan Harvey melebihi rekor sebelumnya dengan selisih 4,5 kg.
Pria
itu, yang mengatakan telah tinggal di Thailand selama 14 tahun,
mengatakan foto-foto ikan itu sama sekali tidak sebanding dengan
aslinya.
"Itu menakjubkan. Saya tidak pernah menangkap ikan mas yang beratnya
lebih dari 45 kg sebelumnya," kata Harvey. "Saya hanya ingin pergi ke
sana dan menikmatinya. Orang-orang berkeliling dunia mencoba menangkap
ikan terbesar, tetapi itu membuat kesenangan menjadi tidak berarti."
Pria dari Westleigh, dekat Bideford, Devon, Inggris itu tidak percaya matanya ketika ikan raksasa muncul ke permukaan air.
Menurut
laporan Daily Star, John membutuhkan bantuan dari dua pemancing lain
untuk mengangkat ikan besar untuk berfoto dengannya di Palm Tree Lagoon
di Chedi Hak di Thailand selatan.
John, seorang investor
properti, merayakan dengan membeli semua pemancing di danau bir saat
tangkapannya mengalahkan rekor dunia sebelumnya.
"Setelah 80 menit
akhirnya saya membawanya ke bank, dan saya tidak bisa mempercayai mata
saya," kata nelayan yang telah memancing di usia tiga tahun.
"Saya
hanya pemancing biasa jadi aku benar-benar merasa kasihan pada beberapa
pemancing lain di daerah yang menghabiskan lebih banyak uang dan tidak
menangkap ikan bahkan dengan ukuran nyaris seperti itu."
Ikan
mas siam adalah spesies ikan mas terbesar di dunia dan mereka ditemukan
secara alami di daerah aliran sungai di Asia, terutama Thailand.
0 Comments