Meksiko Juara Piala Emas CONCACAF 2019 Setelah Mengalahkan Timnas Amerika Serikat



Timnas Amerika Serikat--yang prianya--gagal menyempurnakan pencapaian Negeri Paman Sam di atas lapangan bola tahun ini dengan menjadi kampiun Piala Emas CONCACAF 2019.

Berlaga di Soldier Field, Chicago, AS, pada Senin (8/7/2019), Christian Pulisic dan kawan-kawan kandas 0-1 di hadapan Timnas Meksiko. Gol tunggal Jonathan dos Santos pada menit 73 sudah cukup untuk menambah gelar juara Piala Emas Meksiko menjadi delapan.

Terakhir kali El Tri menjuarai Piala Emas adalah pada 2015. Kala itu, mereka mengalahkan Timnas Jamaika di duel puncak.

Ngomong-ngomong soal Piala Emas, turnamen ini diadakan dua tahun sekali dengan negara-negara Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia sebagai pesertanya. Sebanyak 16 negara peserta dibagi dalam empat grup. Tadinya, Meksiko tergabung di Grup A, sementara AS masuk ke Grup D. Amerika Serikat, Kosta Rika, dan Jamaika didapuk sebagai tuan rumah edisi ke-15 ini. 

Nah, final tahun ini cukup menyebalkan karena diadakan berbarengan dengan final Piala Dunia Wanita. Itu belum ditambah dengan laga puncak Copa America. Memangnya tidak ada hari lain, begitu? Dan untunglah kita tinggal di Indonesia dengan perbedaan waktu yang sangat kentara dengan ketiga negara venue pertandingan tadi sehingga masih dapat menonton semua laga.

Baik Meksiko maupun AS sama-sama turun arena dengan pakem dasar 4-3-3. Gerardo Martino menginstruksikan Raul Jimenez sebagai penyerang tengah yang diapit oleh Carlos Antuna dan Rodolfo Pizarro.

Sementara, Luis Rodriguez, Carlos Salcedo, Hector Moreno, dan Jesus Gallardo ditunjuk sebagai lini pertahanan yang bertugas meredam gempuran tiga penyerang AS, Paul Arriola, Jozy Altidore, dan Jordan Morris.

Pertandingan baru berjalan satu menit, Meksiko sudah memberi ancaman serius,. Memaanfaatkan umpan kiriman Rodolfo Pizarro, Jonathan dos Santos melepaskan sepakan keras dari luar kotak.

Cukup menyentak, sih, tapi seluruh suporter AS masih bisa tenang-tenang saja karena kiper mereka berhasil menyelamatkan gawang dari kebobolan pertama, dini pula.

Tentu saja serangan pertama tadi membuat para penyaksi berharap babak pertama bakal disemarakkan dengan torehan gol-gol cantik. Sayangnya, harapan tinggal harapan. Kedua tim turun minum tanpa mencetak satu gol pun.

Ketimbang AS, Meksiko bermain dengan lebih menjanjikan di paruh pertama. Mereka memenangi 52% penguasaan bola dan lebih dominan dalam menyerang. Ketika AS membukukan tujuh upaya tembakan, Meksiko membuat 10 percobaan.


Sayangnya, tembakan-tembakan itu masih cenderung sporadis dan dilepaskan dalam kondisi terdesak akibat agresivitas pertahanan AS. Akibatnya, hanya dua percobaan yang mengarah ke gawang, itu pun di menit-menit awal. 

Selain sepakan Pizarro pada menit pertama itu, Raul Jimenez sempat membuat suporter AS ketar-ketir pada menit kedelapan. Sundulan yang diarahkan ke sudut kanan bawah gawang itu memanfaatkan umpan silang Uriel Antuna.

Situasi mirip juga melanda kubu AS. Dari tujuh upaya, hanya tembakan Pulisic pada menit kelima dan 43 yang menjadi ancaman nyata bagi gawang Meksiko.

Kondisi laga tidak menunjukkan banyak perubahan pada babak kedua. Dalam 20 menit pertama, pertandingan memang diwarnai dengan rangkainan tembakan dan bangunan serangan, tapi tetap nirgol.

Gregg Berhalter bukannya tidak bertindak. Altidore dan Morris ditarik dan digantikan oleh Cristian Roldan dan Gyasi Zardes pada awal menit 60-an. Keputusan itu wajar-wajar saja karena hingga jelang menit 60, keduanya tidak berhasil menciptakan satu tembakan mengarah gawang.

Meski demikian, Meskiko-lah yang unggul lebih dulu. Pada menit 73, Dos Santos mencetak gol yang memanfaatkan assist Jimenez. Nah, Jimenez memang menjadi salah satu aktor utama dalam skenario serangan Meksiko. Tak cuma berperan sebagai eksekutor, Jimenez juga sanggup mengemban tugas sebagai kreator.

Tersentak dengan gol tersebut, tentu saja AS tampil menggebu-gebu. Kerja sama Pulisic dan Matt Miazga melahirkan satu percobaan pada menit 78 yang sayangnya meleset dari sasaran. Begitu pula dengan upaya mereka pada menit 86.

Sadar timnya sudah unggul, Meksiko memang mengambil langkah aman, merapatkan pertahanan. Penumpukan enam hingga tujuh pemain di area pertahanan bukan pemandangan aneh. Meski demikian, bukan berarti mereka tidak mencoba menambah keunggulan via serangan balik.

Meski demikian, tidak ada lagi gol yang tercipta di sisa waktu pertandingan. Meksiko tetap menutup duel dengan kemenangan 1-0 yang berarti gelar juara Piala Emas 2019.


Post a Comment

0 Comments