Hingga saat ini, masih banyak orang tua yang merasa perlu membeli baby walker untuk membantu bayi belajar berjalan. Bentuknya hampir menyerupai bulatan, dengan dudukan untuk bayi di tengah lingkaran dan roda pada bagian bawah. Tak jarang, baby walker juga dilengkapi dengan mainan gantung yang membuat penampilannya lebih menarik.
Karena dilengkapi roda dan bisa berpindah tempat bila bayi menggerakkan kakinya, alat ini dipercaya bisa membuat anak lebih cepat berjalan. Benarkah hal itu?
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penggunaan baby walker ternyata tidak mempengaruhi bayi bisa berjalan lebih cepat. Alat ini justru menyebabkan bayi malas berjalan, karena telah dipermudah dengan baby walker.
Bayi yang menggunakan baby walker cenderung berdiri menggunakan ujung jari kaki. Kondisi ini ternyata bisa mempengaruhi cara berjalan bayi, Moms. Bayi jadi keliru mempelajari cara berjalan yang benar yaitu dengan cara menapak dan melangkah.
Baby walker juga tidak dapat memperkuat otot bayi seperti anggapan banyak orang. Alat tersebut memang dapat memperkuat kedua tungkai bawah bayi, tapi tungkai atas (paha) dan pinggul tetap tidak terlatih. Padahal tungkai atas dan pinggulah yang sangat berperan penting untuk kelangsungan bayi agar bisa berjalan.
Yang perlu Anda tahu lagi, bayi yang menggunakan baby walker juga cenderung tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dengan benar. Hal ini dikarenakan bayi tidak bisa melihat kakinya langsung, akibat terhalang baby walker. Bayi juga tidak belajar menggunakan kemampuan tubuhnya sendiri untuk mengatur dan menjaga keseimbangan karena sudah dibantu dengan alat yang beroda itu.
Yang lebih mengkhawatirkan, penggunaan baby walker juga bisa membahayakan bayi, karena posisi si kecil menjadi lebih tinggi dan dapat bergerak cepat. Ini memungkinkan bayi meraih benda-benda yang berbahaya. Misalnya seperti pisau di atas meja pendek atau kabel listrik di dinding atau bahkan tergelincir dari tangga dalam baby walker-nya.
Mengutip laman CNN, 90 persen kasus kecelakaan akibat baby walker menyebabkan cedera pada bagian kepala dan leher. Penyebab umumnya, yakni bayi terjatuh karena sudah dapat menyentuh atau menarik benda-benda yang bisa terjangkau olehnya saat menggunakan baby walker.
Sejak tahun 2001, American Academy of Pediatrics sudah melaporkan 8800 kasus anak usia di bawah 15 bulan yang mengalami kecelakaan akibat baby walker sehingga melarang penggunaan alat ini.
Jadi, Anda lebih baik tidak memberikan baby walker untuk membantu bayi belajar berjalan ya, Moms.
0 Comments