Beberapa jenis bisnis mengalami kebangkrutan akibat kemajuan
teknologi. Kemudahan yang ditawarkan telah mengalihkan selera masyarakat
dari sesuatu yang konvensional ke segala hal berbau digital.
Bagi
masyarakat luas, perkembangan tersebut memiliki banyak dampak positif.
Tapi, memberikan dampak negatif juga bagi beberapa bisnis yang telah
berjalan. Ada yang mengalami penurunan penjualan karena ‘ladang’ uang
mereka direbut oleh ciptaan super canggih ini.
Tapi,
namanya perkembangan dan kemajuan memang tidak bisa dihindari. Hidup
itu dinamis, yang artinya akan selalu ada hal-hal baru ke depannya.
Lantas, jenis bisnis apa aja yang terkena dampak kemajuan teknologi?
1. Agen perjalanan konvensional
Dulu, orang menggunakan jasa agen perjalanan untuk membeli
tiket. Hal ini karena agen-agen tersebut sangat mudah ditemukan di
setiap sudut kota dan juga menawarkan kemudahan dalam bertransaksi.
Bagaimana gak mudah, kita tinggal sebut saja tanggal keberangkatan, mau
moda transportasi apa, tinggal kasih deh uangnya, selesai, tiket di
tangan.
Tapi kini, jenis bisnis tersebut sudah mulai
tersingkirkan dengan banyaknya agregator pemesanan tiket di internet.
Sebut saja ada Traveloka, Tiket.com, Pegi-Pegi, dan masih banyak lagi.
Mereka menawarkan segudang kelebihan dibandingkan agen perjalanan
konvensional.
Kelebihan dari para agregator tersebut yang pertama adalah bisa
diakses kapan saja dan dari mana saja, asalkan punya smartphone yang
terkoneksi internet. Transaksinya bisa dilakukan dengan berbagai metode,
dari transfer bank, dompet digital, hingga kartu kredit. Yang
terpenting, banyak promo menarik seperti potongan harga maupun cashback
yang mungkin tidak ditawarkan agen konvensional.
2. Jenis bisnis retail konvensional
Menjamurnya bisnis e-commerce, yang
memungkinkan seseorang berbelanja secara online, membuat bisnis retail
konvensional mengalami kelesuan. Sejak beberapa tahun belakangan satu
demi satu retail konvensional ternama berguguran, menutup sebagian
tokonya, atau bahkan menutup bisnis seutuhnya.
Baik
itu retail makanan sampai fesyen, semua ikut terkena dampak kemajuan
teknologi. Jenis bisnis yang menjajakan banyak produk dalam satu tempat
ini sudah kurang menarik lagi bagi masyarakat modern saat ini. Alasan
kepraktisan menjadi penyebab utama banyak yang berpaling dari
konvensional ke digital.
Gimana gak praktis, kalau
dulu berbelanja harus datang langsung ke toko, naik angkutan umum,
berjalan kaki, panas-panasan. Beda dengan sekarang, mau belanja apapun
tinggal pilih apa yang mau dibeli, transfer pembayaran, lalu duduk manis
nunggu barang datang.
Baru-baru ini, toko retail
ternama Giant, menutup sejumlah tokonya. Hal ini dikarenakan angka
penjualan mereka yang terus mengalami penurunan. Demi menyelamatkan
bisnis ke depannya, terpaksa deh ditutup.
Selain
Giant, beberapa retail lainnya sudah lebih dulu gulung tikar, seperti
Lotus dan Debenhams yang tutup di tahun 2017. Kemudian ada Hero yang
menutup 26 gerainya di awal 2019, dan terakhir Centro Plaza Semanggi.
3. Media cetak
Terakhir, jenis bisnis yang terancam punah bahkan sudah ada
yang gulung tikar adalah media cetak. Kenapa bisnis ini lesu? Karena
kini semuanya sudah beralih ke media digital. Lewat ponsel, semua orang
bisa mengakses berita kapan saja dan di mana saja.
Keunggulannya
bila dibanding koran, pembaruan berita selalu dilakukan setiap saat
bahkan setiap detik. Kalau koran kan, mesti menunggu besok paginya buat
tahu berita terbaru.
Di Indonesia, sudah banyak
media cetak yang menutup usahanya, seperti koran Sinar Harapan. Surat
kabar yang telah berdiri sejak tahun 1960-an itu terpaksa menyetop
produksinya pada tahun 2016 karena masalah keuangan. Media cetak yang
mengulas tentang dunia sepakbola, Tabloid Bola juga harus berpamitan ke
pembaca setianya pada tahun 2018 lalu.
Demi
mempertahankan bisnisnya, beberapa media cetak tersebut beralih ke
digital, seperti halnya yang dilakukan oleh Jakarta Globe dan Tempo.
Itu
tadi tiga jenis bisnis yang terdampak kemajuan teknologi. Sebenarnya
bisa saja mereka tetap bertahan, asalkan memiliki kreativitas yang lebih
untuk tetap bisa dijadikan pilihan utama bagi pelanggannya.
0 Comments