Sebagai orang tua, Anda tentu berharap agar buah hati Anda meraih
kesuksesan di masa mendatang. Ini tanpa kecuali adalah kesuksesan secara
finansial.
Namun, Anda sebaiknya tidak "menyuapi" anak dengan
harta agar meraih kesuksesan finansial. Sebaliknya, Anda harus mendidik
anak agar ia dapat mencapai kesuksesan finansial dengan jerih payahnya
sendiri.
Nah, bagaimana caranya?
Dikutip dari Forbes,
Selasa (23/7/2019), untuk mempersiapkan anak mencapai kesuksesan
finansial, penting bagi Anda sebagai orang tua memulai dengan pertanyaan
"mengapa." Anak harus tahu bahwa ayah dan ibu bangun pagi setiap hari
dan berangkat kerja untuk memperoleh penghasilan alias uang.
Jelaskan
pada anak bahwa makanan yang dia santap, pakaian yang dikenakannya, dan
listrik yang menerangi rumah setiap hari harus diperoleh dengan uang.
Anda mungkin akan terkejut bahwa anak awalnya tidak percaya dengan apa
yang Anda jelaskan.
Selain itu, penting juga mengajari anak
pentingnya menyusun anggaran dan menabung sejak dini. Apakah Anda
menyadarinya atau tidak, anak mengamati cara Anda memperoleh,
membelanjakan, dan menginvestasikan waktu serta uang Anda.
Sebagai orang tua, Anda memiliki kewajiban untuk tidak fokus pada apa
yang diinginkan anak, namun apa yang dibutuhkan anak. Ajari mereka
bahwa untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan, mereka butuh
bekerja terlebih dahulu.
Kemudian, soal uang saku. Dalam bukunya
yang berjudul Smart Money Smart Kids, penasihat finansial Dave Ramsey
menyatakan dia tidak percaya dengan memberikan anak uang saku.
Sebab,
bukan seperti itu cara mengajari anak tentang cara kerja kehidupan.
Dengan diberi uang saku, kata Ramsey, maka anak akan berpikir bahwa uang
dapat diberikan secara cuma-cuma.
"Memberikan uang dan tak mengajari kebiasaan bekerja keras akan menciptakan oranh yang cengeng dan manja," ujar Ramsey.
Menurut
rekomendasi Ramsey, tidak ada salahnya anak mengetahui istilah
"komisi." Jelaskan pada anak tentang dari mana datangnya uang, yakni
dari hasil bekerja.
Semakin dini anak mengetahui konsep ini, maka
anak akan memiliki pemahaman yang lebih baik terkait hubungan antara
bekerja dan uang. Jadi, jika anak membutuhkan uang saku, anak akan
memperoleh komisi ini setelah melakukan tugas tertentu.
Tugas itu
tak perlu berat, misalnya membereskan tempat tidur, membersihkan
kamarnya sendiri, mengerjakan PR dengan baik, atau membantu Anda di
dapur.
0 Comments