Schooling keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu 23,06 detik. Perenang Singapura itu memecahkan dua rekor sekaligus atas namanya sendiri, yakni Asian Record 2017 (22,93 detik) dam SEA Games 2015 (23,49 detik).
Sedangkan Triady mencatatkan waktu tercepat kedua, 24,01 detik. Meski kalah, Triady senang bisa mendapat kesempatan melawan Schooling.
"Saya senang bisa satu nomor sama dia. Saya merasa sebuah kebanggaan. Jujur saja saya gugup melawan dia. Tapi saya puas dengan catatan waktunya," kata Triady usai pertandingan.
Triady melanjutkan, dirinya tak mau termakan nama besar Schooling. Triady mencoba tenang saat melawan salah satu perenang terbaik di dunia itu.
"Saya bermain tenang. Sebelum SEA Games juga saya sudah belajar mengatasi rasa gugup. Jadi di pertandingan tadi saya berusaha fokus selama bertanding," ujarnya perenang asal Jawa Barat itu.
0 Comments